MOROWALI, Sulawesi Tengah - Adik perempuan salah satu polisi anggota Polres Morowali yang merupakan admin security di PT Bahosuo Taman Industri Investment Group (BTIIG) pernah mendapatkan perlakuan tak senonoh dari pelaku MK Manager Security PT BTIIG.
Kala itu, adik perempuannya itu sedang bekerja melaksanakan tugas sebagai admin security BTIIG, tiba-tiba pelaku MK meminta dirinya dipijat tanpa ada rasa sungkan dan perasaan malu sedikit pun padahal tidak ada hubungan pekerjaan dengan permintaan tersebut sekalipun pimpinannya.
"Sering itu MK meminta Adik saya memijat dirinya tapi adik saya itu tidak mau menuruti keinginannya, " terang anggota Polres Morowali itu menceritakan kepada sejumlah Wartawan dimana nama anggota polisi dimaksudkan ada di redaksi.
Selain itu, katanya pelaku MK sering mengeluarkan pernyataan yang berbau porno yang tidak pantas di ucapkan seorang pimpinan terhadap bawahannya, dimana semestinya pimpinan menjaga tutur kata dan sikapnya.
Mengetahui hal itu, anggota polisi tersebut saat bertemu MK pada suatu acara memberitahukan kepada MK bahwa adiknya merupakan admin security PT BTIIG. Sejak saat itu, dirinya tak pernah lagi mendapat laporan dari adiknya diperlukan tak senonoh oleh MK Manager Security BTIIG.
"Sejak saya kasi tau itu MK bahwa adik saya itu Admin Security BTIIG, sejak saat itu pula tidak pernah lagi ada cerita tak senonoh yang saya dapatkan dari adik saya itu, " Terangnya beberapa waktu lalu saat sejumlah Wartawan hendak melakukan konfirmasi di Mapolres Morowali terkait laporan sejumlah korban pelecehan seksual oleh MK.
Baca juga:
Catatan Akhir Tahun KPK Menyongsong 2022
|
Ditempat yang berbeda, para korban dugaan pelecehan seksual inisial HB (18) dan YM (31) berharap bila ada yang merasa korban pelecehan seksual oleh MK Manager Security BTIIG agar berani buka suara dan melaporkannya ke pihak berwajib.
"Dengan kita ungkap hal ini, mudah-mudahan yang lain yang merasa korban pelecehan seksual oleh MK supaya juga berani bicara dan melaporkannya ke pihak berwajib, " harapnya.
Sementara itu Kapolres Morowali AKBP Suprianto beberapa hari lalu kepada sejumlah awak media dengan tegas menyatakan proses hukum akan berjalan profesional tanpa melihat latar belakang dari pihak yang diduga pelaku maupun terlapor karena sudah menjadi komitmennya menegakkan hukum di Bumi Tepe Asa Moroso sejak dirinya dipercayakan menjabat 01 dijajaran kepolisian Kabupaten Morowali.
"Kami akan panggil pihak yang terduga pelaku untuk di introgasi dan jika bukti-bukti terpenuhi maka prosesnya akan ditingkatkan ke tahap berikutnya, " pungkas Suprianto perwira polisi yang dikenal low profil itu saat diwawancara sejumlah awak media.
(PATAR JS)